IMG-LOGO
Home Daerah Berjaya Era Tahun 80an Menyusuri Mahakam, Kapal Tambangan Terus Tersingkir, Kini Hanya Berjumlah 37 Kapal Beroperasi
daerah | umum

Berjaya Era Tahun 80an Menyusuri Mahakam, Kapal Tambangan Terus Tersingkir, Kini Hanya Berjumlah 37 Kapal Beroperasi

oleh Er Riyadi - 16 Desember 2021 10:29 WITA
IMG
Kapal Tambangan, masih beroperasi saat ini, bernilai historis tinggi bagi Samarinda/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Era tahun 1980an, Kapal Tambangan jadi moda transportasi utama melintasi Sungai Mahakam.

Rutenya dari Dermaga Pasar Pagi, menuju beberapa dermaga kecil di Samarinda Seberang. Salah satunya Batang Aji atau Batang Pasar Sore.

Sejak tahun 1987, Jembatan Mahakam diresmikan Presiden Soeharto, keberadaan Kapal Tambangan sebagai transportasi mulai terasingkan.

Pada tahun 70an dan 80an, total tambangan yang melintasi Sungai Mahakam berjumlah hingga 300 kapal. 

Namun terus berkurang hingga saat ini.

Muhammad Yusuf, Motoris Kapal Tambangan bercerita, tahun 2020 jumlah Kapal Tambangan berada di angka 60an kapal.

Namun saat ini, jumlah tambangan yang beroperasi di Sungai Mahakam, hanya berjumlah 37 kapal.

"Dulu banyak 300an tambangan. Sekarang paling cuma 37 kapal yang masih hilir mudik," kata Yusuf, Motoris Kapal Tambangan, ditemui  Kamis (16/12/2021).

Yusuf telah menjadi motoris sejak tahun 80an, ia menjadi saksi bagaimana perjalanan tambangan dari masa ke masa.

Saat ini biaya menyeberang Sungai Mahakam, dari Samarinda Seberang ke Dermaga Samarinda Ilir, dengan ongkos Rp5 ribu.

Namun itu kalau muatan kapal banyak penumpang. Untuk jalan langsung, tanpa menunggu penumpang lain, dapat berangkat dengan ongkos Rp20 ribu.

"Rp20 ribu kalau langsung berangkat, gak nunggu penumpang lain," ungkapnya.

Yusuf berharap dapat perhatian pemerintah, pasalnya jumlah Kapal Tambangan terus berkurang setiap tahunnya.

Padahal moda transportasi air ini banyak menyimpan nilai historis bagi Kota Tepian.

Kapal Tambangan berpotensi menjadi wisata air di Samarinda.

"Kami berharap dapat perhatian dari pemerintah, supaya tambangan ini tidak musnah," harapnya. (tim redaksi Diksi)

Berita terkait