IMG-LOGO
Home Daerah Demi Keselamatan, Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Hentikan Operasional Kerja untuk Sementara Waktu
daerah | umum

Demi Keselamatan, Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Hentikan Operasional Kerja untuk Sementara Waktu

oleh Tirta - 11 April 2020 09:54 WITA
IMG
General Manager (GM) Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Adith Raharjo, Sabtu (11/4/2020)/HO

DIKSI.CO, SAMARINDA- Belum dapat teratasinya bencana global Covid-19 atau virus corona yang melanda Indonesia saat ini, memberi pengaruh besar terhadap pelaku bisnis atau usaha di Indonesia.

Tak terkecuali di Samarinda. Di dunia bisnis perhotelan, misalnya. Tingkat pengunjung hotel bisa dikatakan terjun bebas akibat imbas dari makin bertambah jumlah pasien virus corona.

Dikatakan General Manager (GM) Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Adith Raharjo, beberapa hotel bahkan sementara menghentikan operasional kegiatan mereka.

Di situasi sekarang ini, sejak diumumkannya Indonesia terkena dampak Covid-19 hampir semua hotel di Indonesia mengalami penghentian sementara operasional hotel.

"Saya pikir bukan hanya Swiss-Belhotel Samarinda saja yang terkena dampaknya, tapi banyak hotel di Indonesia yang menurut data terakhir sekitar 1.000 lebih sudah menghentikan opeasinya," ujar Adith saat dihubungi via telepon WhatsApp, Sabtu (11/4/2020).

Lebih lanjut, ia menyampaikan jika sejak pertengahan bulan Maret banyak agenda business cancellation. Termasuk dari korporasi, goverment, dan perhelatan meeting, bahkan social function termasuk pesta pernikahan.

"Semua agenda yang sudah terjadwal banyak yang cancel, ya mau bagaimana lagi kondisinya ya seperti itu. Pihak kami tidak bisa berbuat banyak," ucapnya.

Terkait penghentian sementara operasional kerja, Adith menjelaskan jika keselamatan tamu dan karyawan menjadi hal yang paling utama. Dengan alasan tersebut pihak hotel tetap mengikuti imbauan pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Kami melakukan penghentian operasional sejak tanggal 6 April sampai 4 Mei, demi keselamatan tamu dan karyawan. Serta mengikuti anjuran pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19," katanya.

"Berbicara kerugian sudah pasti sangat jelas rugi, bahkan hingga 100 persen karena operasional disetop sementara, termasuk pegawai hotel. Mereka sementara waktu dihentikan dan dipekerjakan kembali hingga kondisi benar-benar stabil," sambungnya.

Saat ditanya apa yang diharapkan pada pemerintah terkait dampak Covid-19 saat ini, Adith yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) itu mengharapkan jika pemerintah dapat memberikan kebijakan dan memberikan solusi bagi usaha perhotelan terutama dalam hal tanggungan beban hotel, seperti pajak hotel, pembayaran listrik, air dan yang lainnya.

"Hingga saat ini kami para pengelola hotel masih menunggu kebijakan seperti apa yang akan dikeluarkan pemerintah," ungkapnya.

Selain itu, diakuinya pihaknya siap berkontribusi pada pemerintah terkait penanggulangan pandemi yang semakin mengkhawatirkan saat ini.

"Kami siap jika pemerintah meminta, terutama terkait penyedian tempat alternatif untuk tenaga medis Covid-19. Intinya kita semua sama-sama berharap agar bencana ini segera cepat berlalu agar perekonomian kita menggeliat kembali," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Berita terkait