daerah | Umum
Operasi Pasar Pemkot Samarinda Diserbu Warga, Saefuddin Zuhri: Ini Langkah Konkret Tekan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Pemkot Samarinda saat menggelar operasi pasar di Pasar Merdeka, Jumat (28/03/2025)/Foto: FB Pemkot Samarinda
DIKSI.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar operasi pasar di Pasar Merdeka, Jumat (28/03/2025).
Kegiatan tersebut dilakukan guna meringankan beban masyarakat dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bersubsidi.
Komoditas yang dijual dalam operasi pasar, yakni bawang merah ditawarkan seharga Rp25 ribu per kilogram, sementara cabai merah, yang belakangan harganya melonjak, dibanderol Rp80 ribu per kilogram.
Selain itu gas 3 kg, beras, minyak goreng, ikan, telur, dan tepung juga tersedia dengan harga bersubsidi.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyempatkan diri berbincang dengan warga.
Ia menegaskan bahwa operasi pasar ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menekan kenaikan harga bahan pokok.
"Ini bagian dari upaya kami agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa merasa terbebani harga yang naik," ujarnya.
Saefuddin juga membuka peluang untuk memperluas operasi pasar ini ke wilayah lain jika permintaan masyarakat masih tinggi.
"Kalau melihat kondisi dan kebutuhan warga masih tinggi, kami pertimbangkan untuk menggelar operasi pasar di lokasi lain," tambahnya.
Operasi pasar yang berlangsung selama dua hari, 28-29 Maret 2025, melibatkan berbagai instansi terkait dari Pemkot Samarinda, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani), serta Perumda Varia Niaga.
Selain itu, Satpol PP turut dikerahkan untuk memastikan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Pemkot Samarinda berkomitmen untuk terus memantau harga bahan pokok di pasaran.
Jika diperlukan, operasi pasar tambahan akan kembali digelar guna memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pokok dengan harga yang lebih stabil.
Dari pantauan di lokasi, bawang merah menjadi komoditas paling diminati warga, terlihat dari antrean panjang di stan yang menjualnya.
Hal ini berbeda dengan stan-stan lain yang tampak lebih lengang. (*)