DIKSI.CO, SAMARINDA - Sudah satu bulan lebih, pembangunan Rumah Sakit (RS) Korpri dilakukan oleh kontraktor.
Namun hingga saat ini, proses pembangunan rumah sakit masih dalam tahap penyelesaian pemancangan.
Hingga awal November ini, Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kaltim menyebut dari pengamatan dan informasi yang pihaknya terima, progres RS Korpri baru sekitar 15 persen.
Artinya, menuju target penyelesaian konstruksi RS hingga akhir Desember tersisa kurang dari 2 bulan.
Melihat waktu yang tersisa, Seno Aji memprediksi bangunan fasilitas kesehatan itu tidak bakal menyentuh 100 persen.
"Kalau sudah begitu maka, walaupun sudah digenjot pengerjaan saya prediksi tidak bisa sampai 100 persen pengerjaan," kata Seno Aji, Kamis (4/11/2021).
"Ini perhitungan pribadi, bukan pendapat ahli. Tapi kami lihat dari fisik pekerjaan, kemungkinannya kecil untuk 100 persen," sambungnya.
Jika tidak rampung di akhir tahun, Politisi Gerindra ini memberikan opsi kepada Dinas PUPR Kaltim, apakah menghentikan proyek pembangunan atau menggunakan Pergub Kaltim 71/2013.
Jika dilakukan perpanjangan masa kerja pembangunan hingga 50 hari, dan digenjot pekerjaan 24 jam sehari, pihaknya optimis RS Korpri dirampungkan.
"Kalau sudah begitu, tugas PUPR apakah menghentikan di tanggal 31 Desember kemudian diselesaikan pekerjaannya. Atau bisa menggunakan Pergub 71 atau tidak," jelasnya.
Hanya saja, dari komunikasi dengan Gubernur Kaltim, jika hingga akhir tahun RS Korpri tidak rampung, maka proyek akan dihentikan.
"Pak Gubernur pernah menyampaikan, jika Desember tidak selesai, maka proyek akan disetop. Kami tunggu lah nanti bagaimana," tegasnya.
Masalahnya, jika proyek dihentikan di tengah jalan, tidak ada jaminan RS Korpri kembali dianggarkan tahun 2022 mendatang.
Pasalnya, harus kembali melalui pembahasan dan kesepakatan bersama antara DPRD dan Pemrov Kaltim. Akhirnya RS Kopri berpotensi menjadi proyek mangkrak.
"Sayang kan kalau jadi proyek mangkrak," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)