DIKSI.CO, SAMARINDA - Dalam beberapa waktu terakhir, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, mengguyur beberapa wilayah di Kaltim, termasuk Samarinda.
Padahal, menurut pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Temindung - Samarinda, mestinya saat ini Samarinda secara umum telah memasuki musim kemarau.
"Secara umum Samarinda memasuki awal musim kemarau dasarian 1 atau dasarian 2 Bulan Juli," kata Riza Arian Noor, Kepala BMKG Samarinda.
Menurutnya fenomena hujan yang saat ini terjadi disebabkan adanya suhu muka laut di wilayah sekitar Kalimantan masih relatif lebih hangat.
Hal itu juga ditambah dengan adanya Gelombang Atmosfer MJO yang sedang aktif.
"Serta belokan angin di sekitar Kalimantan menjadi salah satu pemicu curah hujan yang masih relatif tinggi. Harusnya mendekati dasarian 2 Bulan Juli curah hujannya berkurang," jelasnya.
Dalam kondisi hujan di periode pancaroba sepeti saat ini, berpotensi terjadinya petir dan angin kencang.
Untuk itu, warga diimbau terus waspada terhadap kondisi alam ini.
"Kalau hujan di periode transisi atau pancaroba berpotensi terjadinya petir dan angin kencang. Juga waspada terhadap banjir," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
